Dulu, bada juga membawa visi "The OS for Everything"

Saat peluncuran bada, Samsung mengatakan OS ini suatu saat akan dijalankan oleh semua perangkat elektronik

Saat berlangsungnya Tizen Developer Conference 2014 pada awal Juni kemarin di San Fransisco, Tizen Association memperkenalkan slogan "The OS for Everything" untuk proyek Tizen. Slogan ini menandakan bahwa pengembangan Tizen tahun ini akan diperluas tidak hanya buat perangkat mobile dan IVI ke sejumlah perangkat baru di era baru dari Internet of Things (IoT).

Namun jika kita menengok jauh ke belakang, pengembangan OS untuk semua perangkat ini bukan hal baru, khususnya buat Samsung Electronics. Jauh-jauh hari, perusahaan elektronik terbesar di dunia ini telah mengungkapkan visi besar mereka untuk membuat platform software yang akan menyatukan semua perangkat eleketronik buatannya.

Pada bulan Januari 2010 saat berlangsungnya CES 2010 di Las Vegas, Samsung mengutarakan mimpi besarnya untuk membuat sebuah ekosistem “Home Entertainment” lewat konvergensi semua perangkat elektronik buatan mereka. Konvergensi disini dalam arti bahwa semua perangkat elektronik buatan Samsung seperti TV, Blu-Ray Player, PC/Netbook, Kamera Digital, Printer, Ponsel, dll bisa terhubung dan saling mengontrol satu sama lain.

Dalam acara ini juga diumumkan bahwa Samsung Apps akan menjadi toko aplikasi tunggal yang bisa diakses oleh semua perangkat elektronik buatan Samsung (Multi-Device App Store). Dan Samsung adalah pionir untuk hal ini.

Peluncuran bada di CES 2010 sebagai platform tunggal untuk semua perangkat "Home Entertainment"

Bada, platform smartphone milik Samsung saat itu, akan menjadi elemen penting dalam visi "The Future of Home Entertainment" dari Samsung. Sinyal awal dari hal ini tersirat dari pernyataan Neil Davis, chief information officer untuk Blockbuster, yang mengatakan saat peluncuran platform bada bahwa pengguna bada suatu hari nanti akan dapat mengakses konten mereka dengan cara yang paling mereka inginkan.

"Bada memungkinkan kita untuk menjadi penyedia layanan multi channel. Sebagai contoh, Anda bisa menyewa film pada TV Samsung 63-inci, pause dulu, kemudian pindah ke ruangan lain dan meneruskan menontonnya pada Blu-ray player,” kata Neil Davis, sambil melanjutkan perkataannya. "Kemudian Anda dapat berjalan ke mobil Anda dan menyelesaikan tontonannya di handset bada.”

"Ruang mobile bisa memperluas cakupan media hiburan, dengan smartphone sebagai satu-satunya perangkat konsumen dimana pengguna bisa menunjukkan peningkatan niatan untuk pembelian. Kita melihat smartphone tidak hanya sebagai sebuah perangkat hiburan, tapi juga sebuah “uber remote” yang dapat berinteraksi dengan perangkat hiburan lainnya."

Pernyataan diatas sekilas seperti cara kerja sebuah Smart Home yang sekarang menjadi fokus utama bisnis Samsung Electronics berikutnya.

Samsung sendiri juga menyatakan akan menggunakan sebuah platform software bersama untuk ponsel dan televisi, sehingga diharapkan dengan khalayak yang lebih luas yang bisa diciptakan nantinya bisa menarik lebih banyak pengembang untuk membuat aplikasi bagi produk-produk elektronik buatan Samsung. "Kami memiliki rencana untuk memiliki platform tunggal untuk TV dan ponsel Samsung," kata Kevin Lee Kyeong-sik, wakil presiden di divisi Samsung Visual Display.

"Ada beberapa hal lain yang dapat Anda lakukan. Sebagai contoh, Anda dapat menjalankan game poker di TV Anda, kemudian Anda dapat menggunakan ponsel Anda sebagai joystik, dan orang lain juga dapat menggunakan ponsel mereka untuk ikut bermain secara multiplayer," kata Darren Petersen, manajer layanan konten dari Samsung UK waktu itu yang menjelaskan salah satu keuntungan memiliki platform software tunggal untuk smartphone dan TV.

Ya, itu semua terjadi di tahun 2009-2011. Jadi, apakah Samsung telah merencanakan untuk membuat OS tunggal untuk semua perangkat elektroniknya sejak pengembangan OS bada? Tidak juga, karena Samsung sudah memulai proyek jangka panjang untuk pengembangan platform buat semua perangkat buatannya sejak tahun 2007, melalui Samsung Linux Platform (SLP).

Saat ini, Anda sudah bisa mengunduh aplikasi untuk smartphone Galaxy, smartwatch Samsung Gear maupun Samsung Smart TV dari satu toko aplikasi tunggal, Samsung Apps.

Dan yang perlu diketahui juga, saat peluncuran platform bada di 2009, Samsung pernah mengatakan bahwa suatu saat OS bada miliknya akan diupgrade ke Linux (saat itu bada masih berbasis RTOS). Dan Samsung juga pernah mengatakan bahwa penerapan OS bada sebagai platform tunggal untuk semua perangkat elektronik buatannya direncanakan akan mulai dilakukan pada tahun 2015.

Comments