CEO Huawei: Kita belum punya rencana merilis smartphone Tizen

Richard Yu (kedua dari kiri) bersama rekan-rekannya dari Tizen Association

Huawei Technologies, salah satu anggota dewan dari Tizen Association, saat ini adalah produsen smartphone terbesar ketiga di dunia. Kenaikan perusahaan asal China ini merupakan indikasi bahwa pertumbuhan di industri smartphone datang terutama dari pasar negara berkembang di mana banyak konsumen yang ingin menggantikan feature phone mereka dengan smartphone. Walaupun pasar di negara maju, termasuk China sudah jenuh dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang melambat, Huawei masih bisa berkembang dengan cepat di Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Sama seperti Samsung Electronics, Huawei mengambil keuntungan dari hubungan mereka yang erat dengan operator seluler di seluruh dunia. Huawei, yang bisnis utamanya adalah menyediakan peralatan jaringan, menganggap operator telekomunikasi sebagai klien yang paling utama. Selama beberapa tahun terakhir, Huawei telah berusaha untuk mengubah bisnis smartphone menjadi sumber utama pendapatan dan laba.

Sebagai salah satu vendor Android terbesar, Huawei juga membangun software interface sendiri di atas Android. "Pengalaman pengguna adalah kunci dan kami menempatkan banyak sumber daya dalam penelitian dan pengembangan software," kata CEO Huawei Richard Yu dalam wawancara dengan The Wall Street Journal. "Tim software kami memiliki sekitar 2.000 orang, dan kami meningkatkan investasi kami sekitar 20% sampai 30% setiap tahun. Untuk memberikan layanan yang lebih baik, kami telah bermitra dengan beberapa perusahaan software dan internet. Industri ini berubah dan Anda tidak dapat melakukan semuanya sendiri."

Richard Yu juga memiliki kekhawatiran tentang Android akan menjadi satu-satunya pilihan, tapi sekarang dirinya tidak punya pilihan lain. "Sulit untuk mengatakannya. Kami telah mencoba menggunakan OS Windows Phone. Tapi sangat sulit untuk membujuk konsumen untuk membeli ponsel Windows. Itu tidak menguntungkan bagi kita. Kita telah kehilangan uang selama dua tahun untuk [pengembangan] ponsel mereka. Jadi untuk saat ini kami telah memutuskan untuk menunda setiap rilis ponsel Windows," kata Richard Yu.

Begitu juga dengan Tizen. "Kami belum memiliki rencana untuk menggunakan Tizen. Beberapa operator telekomunikasi telah mendorong kita untuk merancang smartphone Tizen tapi saya mengatakan "tidak" kepada mereka. Di masa lalu kami memiliki tim untuk melakukan penelitian tentang Tizen tapi kemudian saya batalkan. [Saat ini] Kami merasa Tizen belum memiliki kesempatan untuk menjadi sukses [di pasar smartphone]," kata Richard Yu. "Kita belum memiliki rencana untuk membangun OS kita sendiri. Sangat mudah untuk merancang sebuah OS baru, tapi masalahnya adalah membangun ekosistem di sekitarnya."

Pada tanggal 20-21 Oktober nanti di Shanghai, China, akan diselenggarakan Tizen Developer Summit 2014, sebuah konferensi teknis regional untuk pengembang OS Tizen, pengembang aplikasi Tizen, ISV, desainer platform, operator, OEM, vendor hardware, vendor software, penggemar open source, dan siapa pun yang terlibat dalam Tizen. Dalam pengumuman resminya, konferensi ini diadakan untuk mendiskusikan berbagai peluang yang tersedia melalui Tizen diluar mobile dan IVI, bisa jadi Tizen untuk wearable, TV, peralatan rumah tangga atau printer.

Comments