Samsung gunakan uang dan pengaruhnya untuk TIZEN


Sejauh ini belum ada satupun smartphone TIZEN yang tersedia secara komersial untuk digunakan oleh konsumen. Namun ini tidak menghalangi beberapa pengembang untuk tetap membuat aplikasi yang ditujukan untuk smartphone TIZEN. Mengapa mereka melakukannya?

Untuk penerbit Apartment Finder, sebuah aplikasi mobile, website dan majalah yang berisi daftar apartemen yang bisa disewa di Amerika Serikat (AS), kebesaran nama Samsung telah menjadi jaminan untuk perusahaan mereka yang relatif kecil. Network Communications, sebuah perusahaan yang berbasis di Norcross, Georgia yang berada di balik Apartment Finder, sebelumnya telah membangun sebuah aplikasi untuk Apple iOS dan Google Android dengan sebagian besar pengguna dari AS.

Perusahaan memutuskan sangat layak untuk berinvestasi dalam aplikasi TIZEN, dan aplikasi mereka juga telah ada di TIZEN STORE walaupun belum ada yang menggunakannya. Harapannya adalah bahwa Apartment Finder akan mendapat posisi yang baik ketika TIZEN telah mendapatkan traksi di antara pembeli smartphone.

Masalah utama yang saat ini dihadapi oleh sistem operasi baru, termasuk TIZEN, adalah bahwa konsumen tidak ingin membeli smartphone yang menjalankan sistem operasi yang tidak dapat mendukung aplikasi favorit mereka, dan pengembang tidak ingin membangun sebuah aplikasi untuk sistem operasi yang kemungkinan tidak akan digunakan oleh sebagian besar konsumen.

Jadi pendukung TIZEN, termasuk Samsung, Intel dan beberapa perusahaan yang tergabung dalam Tizen Association, telah bekerja keras untuk memastikan bahwa aplikasi yang tersedia akan melimpah dari hari pertama perilisan smartphone TIZEN. Untuk melakukannya, mereka telah menawarkan sejumlah uang kepada pengembang yang membangun aplikasi untuk TIZEN, serta mengadakan kontes pengembang seperti Tizen App Challenge yang berhadiah lebih dari $4 juta dalam bentuk uang tunai.

Untuk pendukung Apartment Finder, ukuran dan dominasi Samsung dalam bisnis smartphone merupakan faktor utama. Stuart Richens, wakil presiden untuk media digital dari Network Communications, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal bahwa perusahaannya memutuskan untuk mengembangkan aplikasi TIZEN karena ia percaya bahwa Samsung akan bisa mengukir pangsa pasar untuk TIZEN melalui upaya untuk membangun sebuah ekosistem seperti Apple. Dan taruhan awal untuk TIZEN bisa membantu Apartment Finder untuk mendapatkan tempat yang menguntungkan di toko aplikasi TIZEN, katanya.

"Kami adalah sebuah toko kecil, sehingga memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk mengejar teknologi baru dan belum terbukti seperti TIZEN sebenarnya adalah bukan keputusan yang mudah bagi kita," katanya.

Network Communications sangat bergantung pada perangkat mobile, yang menurut Stuart Richens telah mendorong sekitar setengah dari lalu lintas data perusahaan. Namun Stuart Richens sebenarnya sebelumnya tidak mengetahui akan adanya sistem operasi baru bernama TIZEN sampai musim panas, sampai seorang teman dan pengembang aplikasi mengatakan bahwa Samsung telah mengalirkan banyak uang ke usahanya untuk mendanai versi TIZEN dari aplikasi miliknya.

Setelah melakukan beberapa penelitian sendiri, Stuart Richens berpikir sangat layak untuk mengambil kesempatan buat TIZEN, terutama mengingat prospek untuk bisa menutupi beberapa biaya dalam kontes aplikasi.

Berbeda dengan ketika mereka membuat aplikasi Apartment Finder untuk iOS dan Android yang dikembangkan secara in-house, Network Communications melakukan outsourcing untuk beberapa pekerjaan untuk aplikasi TIZEN, mengingat sulitnya membangun sebuah aplikasi untuk sistem operasi yang belum banyak tersedia.

Stuart Richens mengatakan bahwa perusahaannya telah mempertimbangkan mengembangkan sebuah aplikasi untuk BlackBerry atau Windows Phone, tapi setelah memilah-milah statistik pangsa pasar dan data sendiri, tidak melihat basis pengguna potensial untuk membenarkan dalam membangun sebuah aplikasi untuk kedua platform tersebut.

Samsung, yang telah mengembangkan TIZEN dengan bantuan dari Intel dan perusahaan lainnya, telah mengucurkan miliaran dolar per tahun dalam pengembangan software secara lebih umum dan mencurahkan sekitar 60% dari 67.000 engineer dari tim R&D mereka untuk inovasi software, dengan rencana untuk mempekerjakan 800 engineer lain per-tahun.

Tujuan jangka panjang Samsung adalah untuk TIZEN adalah sebagai sistem operasi terpadu yang dapat mengkoordinasikan fungsi pada setiap perangkat konsumen yang mereka miliki, termasuk smartphone, kulkas, televisi dan mesin cuci, semua perangat yang bisa mereka buat.

"Kebutuhan konsumen berubah seiring dengan perubahan zaman," kata Samsung co-CEO Yoon Boo-keun bulan lalu. "Saya tidak merasa Anda dapat memimpin pasar dengan berfokus hanya pada software atau hardware."

Yang meninggalkan platform pemula di tangan kecil, pemain relatif tidak dikenal, seperti Daniel Escobar, seorang pengembang 34 tahun di Atlanta.

Samsung juga telah memberi dukungan buat Daniel Escobar, seorang pengembang berusia 34 tahun dari Atlanta, untuk membuat aplikasi layanan musik sharing Maestro untuk TIZEN, yang memiliki sekitar 30.000 pelanggan, dengan puluhan ribu dolar dalam bentuk insentif tunai dan dukungan teknis untuk pengembangannya.

Keharusan untuk memantapkan strategi software dan layanan mobile dikalangan pengembang aplikasi pihak ketiga sangatlah penting buat Samsung. Untuk itu mereka membangunnya disekitar dua aset terbesarnya: pengaruhnya dan cadangan kas yang besar dan kuat sebesar $50 miliar atau sekitar 600 triliun rupiah lebih.

Comments